KONSEP DAN FUNGSI MURSYID DALAM MEMBENTUK KARAKTER MURID: PERSPEKTIF PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT AL-GHAZALI
THE CONCEPT AND ROLE OF THE MURSHID IN SHAPING STUDENT CHARACTER: AN ETHICAL EDUCATION PERSPECTIVE ACCORDING TO AL-GHAZALI
DOI:
https://doi.org/10.35631/IJMOE.727020Keywords:
Mursyid (Murshid), Pendidikan Akhlak (Moral Education), al-Ghazali, Tazkiyah al-Nafs, Model Konseptual (Conceptual Model)Abstract
Artikel ini membincangkan konsep dan fungsi mursyid dalam pembentukan karakter murid menurut kerangka pendidikan akhlak Imam al-Ghazali. Dalam menghadapi cabaran pendidikan moden yang lebih menekankan pencapaian akademik dan cenderung mengabaikan dimensi spiritual, pemikiran al-Ghazali menawarkan asas yang signifikan bagi membina model pendidikan akhlak yang holistik dan berteraskan nilai kerohanian. Kajian ini menggunakan pendekatan konseptual dan teoretikal, dengan kaedah metodologi analisis dokumen terhadap karya klasik Ihya’ ‘Ulum al-Din serta sorotan sistematik terhadap kajian kontemporari yang relevan dari tahun 2020 hingga 2025. Melalui metodologi ini, tema-tema utama pendidikan akhlak seperti tazkiyah al-nafs, qudwah hasanah, dan hubungan spiritual antara guru dan murid telah dianalisis secara kritis. Hasil analisis menunjukkan bahawa mursyid dalam perspektif al-Ghazali bukan sekadar penyampai ilmu, tetapi merupakan pembimbing rohani yang berperanan dalam menyucikan jiwa, membentuk akhlak mulia melalui teladan, serta menanam nilai kehidupan rabbani dalam diri murid. Berdasarkan dapatan ini, kajian telah membentuk satu model konseptual pendidikan akhlak yang menggabungkan unsur kerohanian, interaksi guru-murid, dan pembentukan karakter berasaskan kerangka pemikiran Islam klasik. Model ini dirumus sebagai satu sumbangan teoritikal ke arah memperkukuh sistem pendidikan Islam yang menyeluruh dan seimbang dari aspek intelek, emosi, dan spiritual. Kajian ini mengemukakan implikasi penting terhadap pembangunan kurikulum pendidikan Islam kontemporari, khususnya dalam memperkasa peranan guru sebagai pembentuk jiwa dan akhlak, serta menyepadukan dimensi tazkiyah dalam falsafah dan pelaksanaan pendidikan akhlak. Rumusannya, gagasan pendidikan al-Ghazali memberikan asas yang kukuh bagi pembinaan model pendidikan akhlak yang berpaksikan nilai tradisi dan responsif terhadap keperluan semasa.
This article discusses the concept and function of the murshid (spiritual guide) in shaping students’ character based on the moral educational framework of Imam al-Ghazali. In light of the challenges of modern education often overly focused on academic achievement while neglecting spiritual dimensions al-Ghazali’s thought provides a significant foundation for developing a holistic moral education model grounded in spiritual values. This study adopts a conceptual and theoretical approach, employing a document analysis methodology focused on al-Ghazali’s classical work Ihya’ ‘Ulum al-Din, supported by a systematic review of contemporary studies published between 2020 and 2025. Through this methodology, key moral education themes such as tazkiyah al-nafs (spiritual purification), qudwah hasanah (exemplary conduct), and spiritual teacher-student relationships are critically examined.The findings indicate that, from al-Ghazali’s perspective, a murshid is not merely a transmitter of knowledge, but a spiritual mentor who plays a vital role in purifying the soul, nurturing ethical character through moral exemplarity, and instilling divine purpose in students. Based on these insights, the study formulates a conceptual model of moral education that integrates spirituality, teacher-student interaction, and character formation grounded in classical Islamic pedagogy. This model is presented as a theoretical contribution to strengthen a comprehensive and balanced Islamic education system intellectually, emotionally, and spiritually.The study also outlines important implications for contemporary Islamic education, especially in empowering teachers as moral and spiritual mentors, embedding tazkiyah in curriculum design, and rethinking the philosophy and implementation of character education. In conclusion, al-Ghazali’s educational philosophy offers a profound and relevant foundation for building a moral education model that is rooted in tradition and responsive to contemporary challenges.